LUTFI TAUFANY

Sunday, April 15, 2018

Perangkat Jaringan


A.  Repeater



   
Repeater merupakan perangkat yang berfungsi untuk menerima sinyal yang berisi data dalam suatu jaringan. fungsi utamanya, yaitu untuk memperluas jangkauan jaringan wifi, maka repeater ini sering juga disebut sebagai wifi extender. teknisi jaringan juga sering menyebut repeater sebagai wifi booster.  Repeater sendiri terdapat beberapa macam tipe, yaitu 1) telephone repeater, 2) optical communications repeater, dan 3) radio repeater.

 
 Jenis-jenis repeater

  • Telephone repeater


  •  
    Telephone repeater adalah jenis repeater yang digunakan pada saluran telepon. Pada saluran kabel telepon, biasanya sinyal akan terdegradasi karena jarak tempuh yang jauh. Oleh karena itu repeater harus digunakan agar sinyal yang diterima oleh pengguna telepon jelas. Pada telepon, sinyal dikirimkan secara dua arah. Hal ini menyebabkan sistem kerja repeater pada telephone repeater ini lebih kompleks. Pada sistem ini tidak boleh terjadi interfensi antara gelombang sinyal yang satu dan yang lainnya untuk menghindari adanya feedback yang mungkin akan menggangu alur komunikasi. Selain di darat, telephone repeater juga digunakan sebagai sarana komunikasi di bawah laut, atau yang lebih dikenal dengan istilah submarine cable repeater.

  • Optical Communications Repeater




  • Optical Communication Repeater ini berfungsi untuk memperkuat  jangkauan sinyal di dalam kabel serat optik (Fiber Optic Cable). Di dalam serat kabel optik, informasi digital secara fisik berwujud sebagai light pulses. Light pulses (Dalam bahasa indonesia disebut pulsa cahaya) tersebut terbentuk dari foton. Foton tersebut bisa tersebar secara acak di dalam kabel serat optik. Untuk memperkuat sinyal, biasanya di dalam kabel serat optik terdapat fototransistor yang berfungsi untuk mengubah pulsa cahaya tersebut ke bentuk sinyal elektrik, yang kemudian akan diperkuat oleh amplifier. Setelah itu sinyal elektrik akan dikonversi kembali menjadi pulsa cahaya oleh bantuan sinar laser. Namun kini kebanyakan kabel serat optik telah bisa melakukan penguatan sinyal tanpa memerlukan transformasi pulsa dan sinyal.
    •        Radio Repeater
     
    Radio Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal radio. Pada umumnya repeater jenis ini mempunyai satu antena yang berfungsi sekaligus sebagai receiver dan transmitter. Repeater tipe ini akan mengubah frekuensi sinyal yang diterimanya sebelum dipancarkan kembali. Sinyal yang dipancarkan sinyal repeater ini akan mampu menembus objek penghalang. Radio repeater mempunyai banyak jenis. Beberapa di antaranya adalah broadcast relay station, microwave relay, passive repeater, cellular repeater, dan digipeater. Sistem kerja repeater yang sering digunakan untuk memperkuat sinyal wifi pada jaringan komputer umumnya menggunakan repeater jenis ini.

    Fungsi Repeater
    •   Memperluas Area Jangkauan sinyal
    •   Menghemat Biaya
    •      Menghemat Waktu
    Cara Kerja Repeater

    Repeater berfungsi untuk memperluas jangkauan jaringan wifi. Hal ini dilakukan dengan cara menerima sinyal data dan kemudian dipancarkan lagi. Sebelum dipancarkan kembali, sinyal yang telah masuk ke repeater diperkuat terlebih dahulu. Pada dasarnya repeater mempunyai dua jenis komponen di dalamnya. Komponen yang pertama bertugas untuk menerima data sinyal dari transmitter. Sedangkan Komponen yang kedua berfungsi memancarkan kembali data sinyal tersebut. Namun sebelum data sinyal tersebut dipancarkan kembali, perangkat keras pada repeater ini akan melakukan pengubahan frekuensi sehingga sinyal data yang dipancarkan menjadi lebih kuat. Dengan demikian maka sinyal pun akan menjadi lebih kuat dan jangkauannya pun akan lebih luas.
     
    Kelebihan :
    • Dapat memperkuat sinyal.
    • Sebuah analog perangkat yang memperkuat input sinyal terlepas dari alam (analog atau digital ).
    • Sebuah digital perangkat yang memperkuat, membentuk ulang, atau melakukan kombinasi dari salah satu fungsi pada sinyal input digital untuk transmisi ulang.
    • Karena repeater bekerja dengan sinyal fisik yang sebenarnya, dan jangan mencoba untuk menginterpretasikan data yang di kirim.
    • Repeater bekerja pada lapisan fisik, di lapisan pertama dari model OSI.
    Kekurangan :
    • Repeater harus di tempatkan di tempat yang tinggi
    • Memperpanjang jarak fisik jaringan
    • Jangan serius mempengaruhi kinerja jaringan
    • Khusus terhubung media yang berbeda
    • Tembaga untuk serat

    B. Bridge
     
     
    Bridge adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.
    Fungsi Bridge
    • Bridge juga dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda.
    • Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang luas, hal seperti ini sering dinamakan dengan istilah “Bridge-Router”. Lalu bridge juga dapat men-copy frame data yaitu dari suatu jaringan yang lain, dengan alasan jaringan itu masih terhubung. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari bridge.

    Cara kerja Bridge
    ·    
        Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap titik atau node yang terdapat pada masing-masing segmen jaringan komputer, dan hanya dapat memperbolehkan lalulintas data yang memang dibutuhkan melintasi bridge. Saat menerima sebuah paket data, bridge akan menentukan segmen tujuan dan juga sumbernya. Kalau segmennya sama, paket data akan di tolak dan kalau segmennya tidak sama atau berbeda paket-paket data akan di teruskan ke segmen yang dituju. Dengan begitu bridge dapat mencegah pesan rusak supaya tidak menyebar keluar dari satu segmen. Bridge merupakan alat yang bekerja pada physical layer dan data link layer, sehingga dapat mempengaruhi untuk kerja jaringan LAN jika sering terjadi komunikasi yang berbeda di jaringan LAN yang tidak sama atau berbeda yang terhubung oleh bridge. Itulah prinsip atau cara kerja dari bridge.
          
          Jenis-jenis Bridge
    •           Bridge Lokal 
    yaitu Bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. Bridge yang mampu mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel lainnya, contoh penggunaannya dapat dilihat pada hub,switch, atau modem.
    •           Bridge Remote     
           Merupakan bridge yang digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
    •           Bridge Nirkabel
            Adalah Bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN kabel dan jaringan LAN nirkabel atau beberapa media yang koneksinya media wireless.

         Kelebihan :
    •            Memindahkan data melewati intermediate network dengan protokol yang tidak sama.
    •          Dapat mengurangi collision atau tabrakan pada saat pengiriman paket dalam jaringan.
    •          Memungkinkan koneksi pada jenis network yang berbeda.
    •          Dapat mengembangkan kapasitas network dan mengurangi resiko kepadatan traffic.
    Kelemahan :
    •            Bridge tidak dapat memblokir paket broadcast
    •            Menambah delay pada jaringan.
    •           Bila alamat yang di terima tidak di kenal oleh bridge, maka dapat di siarkan berita   ke jaringan segmen
    •            Bridge hanya mempunyai satu broadcat domain.
    •            Tehnik bridging dapat mengonsumsi banyak bandwidth.


    C.  Network Interface Card (NIC)
     
     
     
    Network Interface Card (NIC) atau LAN Card atau Ethernet Card atau Kartu Jaringan adalah perangkat untuk menghubungkan antar komputer dalam sebuah jaringan komputer.
    Fungsi Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan
    • Peranti yang menyambungkan kabel jaringan dengan komputer.
    • Peranti yang menyediakan pengalamatan secara fisik. Artinya kartu jaringan memiliki kode tertentu yang unik.Jenis Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan
    Jenis-jenis Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan
    • PCI Adapter


     
    PCI (Peripheral Component Interconnect) adalah bus yang pada awalnya didesign untuk menggantikan Bus ISA/EISA yang dipakai dalam system komputer IBM. Dirilis pertama kali tahun 1992 dan masih banyak dipakai sampai sekarang ini untuk komputer desktop yang mempunyai slot PCI tentunya. Dari jenis adapter jaringan ada dua macam pemakaian yaitu yang untuk adapter jaringan kabel dan untuk adapter jaringan wireless atau jaringan nirkabel. Gambar berikut menunjukkan slot PCI pada motherboard komputer dan kartu jaringan PCI untuk LAN dan untuk wireless.
    • USB Adapter

     
     
    USB (Universal Serial Bus) adalah standard Bus serial yang mempunyai design asimmetris dan di design sebagai slot yang sangat praktis untuk menghilangkan perlunya tambahan slot PCI pada komputer. USB mempunyai kemampuan PnP (Plug and Play – pasang dan mainkan) sehingga saat dipasang di komputer tidak memerlukan suatu reboot komputer. Kartu jaringan wireless USB, yang banyak dipakai karena sifatnya yang praktis dan banyak dipakai untuk kartu jaringan wireless. Tidak ada kartu jaringan LAN yang memakai slot USB kecuali yang dari jenis wireless.
    • CardBus/PCMCIA

     
     
    Kartu jaringan Cardbus atau PCMCIA yang dipakai pada slot Cardbus atau PCMCIA dari notebook. Kartu jaringan dari jenis Cardbus ini lebih banyak dipakai untuk kartu jaringan wireless juga, walaupun pada awalnya banyak diproduksi adapter LAN dengan speed 10 Mbps di era laptop jaman dulu yang tidak dilengkapi dengan kartu jaringan onboard, sekarang sudah tidak ada lagi.
    • Express Card



    Kartu jaringan dari jenis ExpressCard adalah jenis baru yang mulai banyak diadopsi oleh notebook belakangan ini mulai akhir tahun 2006-an. Keuntungan utama dari technology ExpressCard dibanding CardBus adalah peningkatan bandwidth yang sangat dramatis dibanding technology Cardbus. Kenapa begitu? Kartu jaringan ExpressCard mempunyai koneksi langsung kepada system bus melalui suatu jalur X1 Express PCI dan USB 2.0, sedangkan Cardbus menggunakan controller interface yang hanya memakai interface PCI. ExpressCard mempunyai kapasitas keluaran bandwidth maksimum sampai 2,5 Gigabit per second melalui PCI Express dan keluaran dari USB 2.0 sampai 480 Mbps khusus untuk masing-2 slot ExpressCard. Sementara untuk Cardbus menggunakan share bus dengan keluaran maksimum sampai 1,06 Gigabits per second saja secara sharing bersama-sama. Sementara itu, power yang dipakai hampir separuh (1.5 V dan 3.3 V) dari power yang dipakai Cardbus (3.3 V dan 5.0 V).
    • PCI Express USB 3.0 Adapter

      
    Sejak 2006, sudah mulai banyak produk computer yang melengkapi motherboardnya dengan PCIexpress dengan tersedianya slot PCIe. Sekarang ini banyak produk yang memanfa’atkan slot PCIe ini antara lain USB port PCI Express adapter. PCIe adapter ini mengusung port USB 3.0 SuperSpeed. Lihat juga mengenal lebih dekat USB 3.0. 
    USB 3.0 ini PCI adapter ini mempunyai 2 port type A yang bisa digunakan pada komputer yang mempunyai slot PCI Express. Adapter ini dilengkapi dengan konektor power dari PC 4-pin untuk memberikan kekuatan power kepada perangkat USB yang terhubung kepada USB portnya. Kecepatan data transfer sungguh luar biasa sampai 5 Gbps lebih dari 10 kali lipat kecepatan transfer rate dari USB 2.0 yang hanya sampai 480 Mbps. Tentunya port USB ini bisa dipakai juga (compatible) dengan perangkat USB type 2.0. Tentunya kalau dpakai pada perangkat USB 2.0 kecepatannya yach mengikuti jenis USB 2.0. Jadi kecepatan transfer rate bisa maksimum jika menggunakan perangkat USB 3.0 juga misal external Hard disk dari Iomega eGo 2 TB USB 3.0.

    Kelebihan :
    • Senang untuk menambah atau mengurangkan komputer dan  nod tanpa mengganggu operasi yang telah dijalankan
    • Kurang kabel dan jarak LAN tidak terbatas
    • Murah
    • Sesuai untuk rangkaian yang kecil

    Kekurangan :
    • Jika kabel tulang belakang (backbone) atau mana-mana nodnya  bermasalah rangkaian tidak dapat berfungsi
    • Memerlukan terminator untuk kedua ujung kabel tulang belakang
    • Sukar mengesan kerusakan
    • Perlu pengulang (repeater) jika jarak LAN jauh
    • Perisian tambahan diperlukan untuk mengelakkan perlanggaran (collision) data

    Cara kerja NIC

    ketika sebuah komputer hendak berkomunikasi dengan komputer lain maka ia akan memancarkan sinyal untuk mencari alamat NIS yang di tuju. Jika alamat tersebut telah ditemukan, maka komunikasi antar dua kartu ethernet dapat dilakukan. Bila NIC yang dituju ternyata tengah menangani komunikasi dengan kartu ethernet lain nya, maka terjadi tabrakan data atau collision. Keduanya kemudian akan berhenti memancarkan sinyal, menunggu untuk kembali memancarkan sinyal dalam waktu yang acak, sehingga kemudian dapat berkomunikasi kembali. 

















    Sunday, April 8, 2018

    Praktikum 3 Jaringan Komputer

    Subnetting

    1. Pengertian
           Subnetting adalah metode atau teknik membuat net id dengan cara mengorbankan bit host. Karena IPv4 pengalamatan sangat terbatas dengan makin banyaknya user jaringan maka dibuat metode subnetting.
    2. Kegunaan Subnetting
    - Untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet
    -  Memperbanyak jumlah network (LAN)
    - Mengurangi jumlah host dalam satu network
    - Tujuan lain dari subnetteing yang tidak kalah penting adalah untuk mengurangi tingkat konggesti (gangguan/tabrakan) lalulintas data dalam suatu network
    - Efisiensi pengguanan IP Address
    - Pendelegasian kekuasan untuk pengaturan
    - Mempermudah manajemen jaringan
    - Mengatasi masalah perbedaan hardware dan topologi fisik jaringan
    3. Menghitung Subnetting
     1. Menghitung jumlah subnet
          = 2N
         “N” yaitu jumlah bit network baru.
    2.  Menghitung host per subnet
         = 2M – 2
        “M” yaitu jumlah bit host yang masih utuh.
    3. Menentukan Range blok
        = 256 – nilai decimal dari bit network baru
    Latihan
    192.168.10.0/30
    Host yang dikorbankan = 6
    Maka, 11111111.11111111.11111111.11111100
    Nilai decimal dari bit network baru = 27 + 26 + 25 + 24 + 23 +22 = 252
    1.       Subnet
     = 2N
     = 26
    = 64
    2.       Host per Subnet
     = 2M  2
    = 22 – 2
    =  2
    3.       Range Blok
    = 256 -  252
    = 4

    1
    2
    3
    Subnet
    192.168.10.0
    192.168.10.4                    
    192.168.10.8
    Host Pertama
    192.168.10.1
    192.168.10.5
    192.168.10.9
    Host Akhir
    192.168.10.2
    192.168.10.6
    192.168.10.10
    Broadcast
    192.168.10.3
    192.168.10.7
    192.168.10.11
    4
    5
    6
    Subnet
    192.168.10.12
    192.168.10.16                  
    192.168.10.20
    Host Pertama
    192.168.10.13
    192.168.10.17
    192.168.10.21
    Host Akhir
    192.168.10.14
    192.168.10.18
    192.168.10.22
    Broadcast
    192.168.10.15
    192.168.10.19
    192.168.10.23
    7
    8
    9
    Subnet
    192.168.10.24
    192.168.10.28                  
    192.168.10.32
    Host Pertama
    192.168.10.25
    192.168.10.29
    192.168.10.33
    Host Akhir
    192.168.10.26
    192.168.10.30
    192.168.10.34
    Broadcast
    192.168.10.27
    192.168.10.31
    192.168.10.35
    10
    11
    12
    Subnet
    192.168.10.36
    192.168.10.40                  
    192.168.10.44
    Host Pertama
    192.168.10.37
    192.168.10.41
    192.168.10.45
    Host Akhir
    192.168.10.38
    192.168.10.42
    192.168.10.46
    Broadcast
    192.168.10.39
    192.168.10.43
    192.168.10.47
    13
    14
    15
    Subnet
    192.168.10.48
    192.168.10.52                  
    192.168.10.56
    Host Pertama
    192.168.10.49
    192.168.10.53
    192.168.10.57
    Host Akhir
    192.168.10.50
    192.168.10.54
    192.168.10.58
    Broadcast
    192.168.10.51
    192.168.10.55
    192.168.10.59
    16
    17
    18
    Subnet
    192.168.10.60
    192.168.10.64                  
    192.168.10.68
    Host Pertama
    192.168.10.61
    192.168.10.65
    192.168.10.69
    Host Akhir
    192.168.10.62
    192.168.10.66
    192.168.10.70
    Broadcast
    192.168.10.63
    192.168.10.67
    192.168.10.71
    19
    20
    21
    Subnet
    192.168.10.72
    192.168.10.76                  
    192.168.10.80
    Host Pertama
    192.168.10.73
    192.168.10.77
    192.168.10.81
    Host Akhir
    192.168.10.74
    192.168.10.78
    192.168.10.82
    Broadcast
    192.168.10.75
    192.168.10.79
    192.168.10.83
    22
    23
    24
    Subnet
    192.168.10.84
    192.168.10.88                  
    192.168.10.92
    Host Pertama
    192.168.10.85
    192.168.10.89
    192.168.10.93
    Host Akhir
    192.168.10.86
    192.168.10.90
    192.168.10.94
    Broadcast
    192.168.10.87
    192.168.10.91
    192.168.10.95
    25
    26
    27
    Subnet
    192.168.10.96
    192.168.10.100                
    192.168.10.104
    Host Pertama
    192.168.10.97
    192.168.10.101
    192.168.10.105
    Host Akhir
    192.168.10.98
    192.168.10.102
    192.168.10.106
    Broadcast
    192.168.10.99
    192.168.10.103
    192.168.10.107
    28
    29
    30
    Subnet
    192.168.10.108
    192.168.10.112                
    192.168.10.116
    Host Pertama
    192.168.10.109
    192.168.10.113
    192.168.10.117
    Host Akhir
    192.168.10.110
    192.168.10.114
    192.168.10.118
    Broadcast
    192.168.10.111
    192.168.10.115
    192.168.10.119
    31
    32
    33
    Subnet
    192.168.10.120
    192.168.10.124                
    192.168.10.128
    Host Pertama
    192.168.10.121
    192.168.10.125
    192.168.10.129
    Host Akhir
    192.168.10.122
    192.168.10.126
    192.168.10.130
    Broadcast
    192.168.10.123
    192.168.10.127
    192.168.10.131
    34
    35
    36
    Subnet
    192.168.10.132
    192.168.10.136                
    192.168.10.140
    Host Pertama
    192.168.10.133
    192.168.10.137
    192.168.10.141
    Host Akhir
    192.168.10.134
    192.168.10.138
    192.168.10.142
    Broadcast
    192.168.10.135
    192.168.10.139
    192.168.10.143
    37
    38
    39
    Subnet
    192.168.10.144
    192.168.10.148                
    192.168.10.152
    Host Pertama
    192.168.10.145
    192.168.10.149
    192.168.10.153
    Host Akhir
    192.168.10.146
    192.168.10.150
    192.168.10.154
    Broadcast
    192.168.10.147
    192.168.10.151
    192.168.10.155
    40
    41
    42
    Subnet
    192.168.10.156
    192.168.10.160                
    192.168.10.164
    Host Pertama
    192.168.10.157
    192.168.10.161
    192.168.10.165
    Host Akhir
    192.168.10.158
    192.168.10.162
    192.168.10.166
    Broadcast
    192.168.10.159
    192.168.10.163
    192.168.10.167
    43
    44
    45
    Subnet
    192.168.10.168
    192.168.10.172                
    192.168.10.176
    Host Pertama
    192.168.10.169
    192.168.10.173
    192.168.10.177
    Host Akhir
    192.168.10.170
    192.168.10.174
    192.168.10.178
    Broadcast
    192.168.10.171
    192.168.10.175
    192.168.10.179
    46
    47
    48
    Subnet
    192.168.10.180
    192.168.10.184                
    192.168.10.188
    Host Pertama
    192.168.10.181
    192.168.10.185
    192.168.10.189
    Host Akhir
    192.168.10.182
    192.168.10.186
    192.168.10.190
    Broadcast
    192.168.10.183
    192.168.10.187
    192.168.10.191
    49
    50
    51
    Subnet
    192.168.10.192
    192.168.10.196
    192.168.10.200
    Host Pertama
    192.168.10.193
    192.168.10.197
    192.168.10.201
    Host Akhir
    192.168.10.194
    192.168.10.198
    192.168.10.202
    Broadcast
    192.168.10.195
    192.168.10.199
    192.168.10.203
    52
    53
    54
    Subnet
    192.168.10.204
    192.168.10.208                
    192.168.10.212
    Host Pertama
    192.168.10.205
    192.168.10.209
    192.168.10.213
    Host Akhir
    192.168.10.206
    192.168.10.210
    192.168.10.214
    Broadcast
    192.168.10.207
    192.168.10.211
    192.168.10.215
    55
    56
    57
    Subnet
    192.168.10.216
    192.168.10.220                
    192.168.10.224
    Host Pertama
    192.168.10.217
    192.168.10.221
    192.168.10.225
    Host Akhir
    192.168.10.218
    192.168.10.222
    192.168.10.226
    Broadcast
    192.168.10.219
    192.168.10.223
    192.168.10.227
    58
    59
    60
    Subnet
    192.168.10.228
    192.168.10.232                
    192.168.10.236
    Host Pertama
    192.168.10.229
    192.168.10.233
    192.168.10.237
    Host Akhir
    192.168.10.230
    192.168.10.234
    192.168.10.238
    Broadcast
    192.168.10.231
    192.168.10.235
    192.168.10.239
    61
    62
    63
    Subnet
    192.168.10.240
    192.168.10.244                
    192.168.10.248
    Host Pertama
    192.168.10.241
    192.168.10.245
    192.168.10.249
    Host Akhir
    192.168.10.242
    192.168.10.246
    192.168.10.250
    Broadcast
    192.168.10.243
    192.168.10.247
    192.168.10.251
    64
    Subnet
    192.168.10.252
    Host Pertama
    192.168.10.253
    Host Akhir
    192.168.10.254
    Broadcast
    192.168.10.255
     
     
    Nama            : Lutfi Taufany
    NIM              : 13170818
    Kelas             : 13.2A.21
    Materi            : Subnetting
    Nama Dosen  : Vadlya Maarif, M.Kom